Alfonso Dastis Berkata Polisi Catalan Patuh Perintah Madrid

Alfonso Dastis Berkata Polisi Catalan Patuh Perintah Madrid

SBODewa.com - Realitas menenggelamkan separatis Catalan, kata menteri luar negeri Spanyol, yang mengklaim kewenangan undang-undang tersebut adalah dengan Madrid.

Menteri luar negeri Spanyol mengatakan kepada Sky News bahwa dia yakin polisi Catalan - Mossos - akan mematuhi instruksi dari Madrid dan tidak akan perlu mengirim ribuan polisi nasional dan tentara.

Alfonso Dastis mengatakan langkah-langkah untuk memberlakukan kontrol langsung terhadap Catalonia - yang menyebabkan penggulingan pemerintah daerah dan pemecatan kepala Mossos - tidak dapat dihindari, namun dia tidak membayangkan menyingkirkan mantan pemimpin Catalan Carles Puigdemont dengan paksa.

Ketika ditanya apa yang akan terjadi jika Tuan Puigdemont dan anggota pemerintah lainnya kembali ke kantor mereka, Pak Dastis berkata: "Kita akan melihat kapan hal itu terjadi, kita akan melihat bahkan jika itu terjadi.

"Jika apa yang Anda maksudkan adalah bahwa kita akan mencegah mereka dengan paksa melakukan hal itu, saya rasa kita tidak akan melakukan hal itu.

"Realitas sedang tenggelam, karena akan terus tenggelam. Dan mereka akan menyadari bahwa mereka tidak dapat melakukan sesuatu tanpa wewenang hukum dan mereka benar-benar akan merebut kekuasaan, jadi saya tidak berpikir bahwa kepentingan mereka untuk melakukan sesuatu yang tidak efektif tapi juga ilegal. "

Ditanya tentang kekhawatiran bahwa beberapa orang di Mossos akan menolak mematuhi perintah dari Spanyol, Dastis menegaskan: "Kami yakin Mossos di bawah komando baru akan bersikap bertanggung jawab.

"Sebenarnya dan mantan walikota (kepala) Mossos telah menerima pemecatannya dan telah menawarkan dukungannya kepada komandan baru Mossos yang merupakan salah satu Mossos sendiri.

"Jadi kami yakin mereka akan melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan untuk memastikan perdamaian dan hukum dan ketertiban di Catalonia."

Menekan apakah Madrid bermaksud mengirim ribuan Polisi Nasional - yang secara luas dikecam karena taktik agresif mereka pada hari referendum kemerdekaan pada 1 Oktober - Bapak Dastis mengatakan tidak akan ada kebutuhan.

"Tidak, saya tidak berpikir begitu, saya tidak berpikir begitu Kami yakin memastikan hukum dan ketertiban di Catalonia adalah peran Mossos dan mereka akan melakukannya sehingga tidak perlu ada yang mengirim polisi atau agen lainnya. "

Pak Dastis juga yakin pegawai negeri sipil akan beralih ke pekerjaan mereka dan tetap menjalankan pelayanan publik.

Beberapa orang mengatakan kepada Sky News bahwa mereka akan menjauh atau menolak untuk melakukan fungsi jika Madrid meminta Pasal 155 dari konstitusi untuk mengambil kendali langsung Catalonia.

Itu terjadi pada hari Jumat dan mulai mulai berlaku akhir pekan lalu.

Pemerintah Catalan telah digulingkan dan Wakil Perdana Menteri Spanyol telah mengambil alih tanggung jawab Carles Puigdemont.

Tapi Mr Puigdemont telah menunjukkan tidak ada tanda-tanda ke samping dan muncul di televisi pada akhir pekan menyerukan perjuangan kemerdekaan untuk melanjutkan. Pak Dastis mengatakan posisinya sekarang tidak relevan.

"Dia tidak memiliki cara untuk menjalankan pemerintahan paralel Saya tidak berpikir dia memiliki sarana untuk menjalankan sesuatu Dia tidak memiliki sarana, tidak ada fungsi, tidak ada tanda tangan .. Sulit untuk melihat bagaimana dia akan terus memerintah di Catalonia , "kata Pak Dastis.

Dastis mengatakan bahwa peraturan langsung akan dikenakan untuk "periode terbatas" untuk memulihkan ketertiban dan legalitas dan kemudian orang-orang Catalan dapat memilih sebuah pemerintahan baru dalam pemilihan bulan Desember.

Dia mengatakan bahwa Tuan Puigdemont akan bebas untuk hadir dalam pemilihan tersebut jika dia belum ditangkap.

Kantor kejaksaan sedang menyiapkan surat-surat untuk diajukan ke Mahkamah Agung di Madrid untuk kemungkinan menuduh pemimpin separatis dengan pemberontakan.

Menekan apakah dia khawatir tindakan Madrid akan menggembleng gerakan separatis dan meningkatkan dukungan untuk gerakan kemerdekaan, Pak Dastis menjawab: "Setiap pemilihan adalah sebuah risiko."